Mesin mendadak mati dan sulit dinyalakan kembali menjadi penyebab kecelakaan yang terjadi antara mobil dan kereta di Perlintasan Liar KM 34 dekat Stasiun Tambun, Bekasi, hari ini Selasa (21/6). Pengemudi tewas dalam kejadian itu.
Kecelakaan ini diketahui melibatkan mobil minibus berjenis Toyota Avanza dengan pelat nomor B 2539 FMB.
Sebelum kejadian, pengemudi disebut sempat mencoba menyalakan mesin, namun upaya itu gagal dan terlanjur disambar kereta.
Kasus mobil mendadak mati di perlintasan rel kereta sebetulnya kerap terjadi. Berulang kali hal yang sama terjadi, bahkan tidak sedikit menimbulkan korban jiwa.
Lantas apa penyebab mobil mati saat berada di perlintasan kereta api?
Penyebab dari kecelakaan ini sering kali diduga akibat mobil yang tiba-tiba mogok saat melintasi rel. Mesin mati disebut akibat adanya medan magnet pada rel kereta api.
Menurut Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI (Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia), rel kereta memang memiliki emisi elektromagnetik.
Artinya ada kabel penghantar arus listrik yang terpasang. Kabel tersebut dikatakan tidak kompatibel dengan mesin mobil.
Terlebih jika kereta api hendak melintas di sekitar jarak 600 meter, arus listrik kemudian menghantarkan medan magnet tinggi.
Medan magnet itu yang membuat putaran mesin mobil tiba-tiba mati saat melintas di atas rel kereta api.
Logikanya ketika ada arus listrik yang mengalir pada rel kereta bersentuhan dengan benda elektromagnetik yang tidak kompatibel, maka berpotensi menghasilkan emisi di atas ambang batas.
Paparan dari emisi tersebut yang membuat sistem kelistrikan benda lain mati.
Dalam hal ini Electronic Control Unit (ECU) yang menjadi “otak” mobil berhenti bekerja, akhirnya mesin mobil mogok tidak bisa bergerak di perlintasan dan kecelakaan pun tak bisa dihindari.
Sementara itu KAI berargumen penyebab dari mobil macet di atas rel kereta api disebabkan medan magnet yang dihantarkan dinamo lokomotif ke rel kereta api bahkan dalam radius satu kilometer.
Itulah alasannya petugas menutup palang pintu bahkan ketika kereta belum terlihat.
Kemudian kendaraan yang melintas di atas rel dengan kecepatan rendah. Saat pengendara tidak memindahkan gigi mesin ke putaran lebih rendah, maka putaran mesin dinamo dan koil dapat mati akibat medan magnet dari lokomotif tersebut.
Faktor Psikis
Kemudian ada faktor lain yang membuat mobil macet saat melintas di rel kereta yaitu faktor psikis. Kondisi ini membuat pengendara panik dan tidak bisa berpikir jernih.
Siapapun yang terjebak pada kondisi ini pasti histeris dan ketakutan. Terlebih pada mobil dengan transmisi manual, perpindahan kopling dan gas akibat panik jadi tidak stabil dan membuat mesin mobil mati dan sulit dinyalakan, mengutip situs Daihatsu Indonesia.