Kenapa Air Laut Tak Bisa Diminum?

0
398

Air laut jumlahnya jauh lebih besar ketimbang air tawar di Bumi. Namun, kenapa itu tidak bisa diminum agar bisa menjawab masalah krisis air?

Menurut studi dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), sekitar 72 persen bagian dari Bumi tertutup air, dengan 97 persennya merupakan air asin yang tidak bisa diminum

Dikutip dari Live Science, air laut yang asin tidak akan menghilangkan dahaga Anda. Meminumnya terlalu banyak bahkan dapat menyebabkan kematian karena dehidrasi. Pasalnya, konsumsi air laut terlalu berat untuk diolah oleh ginjal.

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengatakan sekitar 3,5 persen dari berat air laut berasal dari garam terlarut. Jika semua garam di lautan dihilangkan dan disebar di setiap permukaan tanah di Bumi, lapisan garanm akan menjulang tinggi lebih dari 166 meter atau setara gedung 40 lantai.

Rob DeSalle, kurator di Sackler Institute for Comparative Genomics di American Museum of Natural History, mengatakan rasa asin air laut terlalu tinggi untuk bisa diproses dengan aman oleh manusia. Pasalnya, sel manusia membutuhkan air dalam bentuk murni.

“Bagi kebanyakan hewan, ginjal menyaring kotoran dari air [yang masuk ke tubuh],” kata DeSalle dikutip dari Live Science.

Hal ini dilakukan dengan membuang kandungan garam lewat urine yang dihasilkan ginjal dengan melarutkan kotoran dalam air berlebih. Kemudian, kotoran dikirim ke kandung kemih untuk dibuang.

Menurut NOAA, ginjal hanya dapat menghasilkan urine yang tak lebih asin daripada darah kita. Sementara, air asin mengandung lebih dari tiga kali jumlah garam yang biasanya ada dalam darah manusia.

Ini berarti untuk setiap cangkir air asin yang diminum, Anda harus minum setidaknya minum air dengan volume yang sama agar ginjal Anda mengeluarkan semua garam.

Mamalia laut

Beberapa hewan di laut memiliki kemampuan beradaptasi yang memungkinkan mereka untuk minum air asin dengan aman. Misalnya, elang laut, camar, dan penguin, yang mungkin menghabiskan waktu berminggu-minggu di lautan terbuka tanpa air tawar.

Mereka memiliki kelenjar dan alur garam khusus di paruh mereka untuk menyaring dan membersihkan kelebihan garam dari air yang tertelan sebelum masuk perut dan diserap ke dalam tubuh.

Menurut Audubon Society, mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, dan anjing laut juga telah mengembangkan adaptasi terhadap kehidupan di lingkungan tanpa air tawar.

“Mamalia laut telah mengadaptasi enzim khusus dan struktur seluler yang memungkinkan mereka membersihkan kelebihan garam dari sistem mereka,” lanjut DeSalle, “Sepertinya mereka memiliki ginjal super.”

Jadi kenapa kita tidak bisa? Para ahli mengaitkannya dengan proses manusia, dan hampir semua hewan darat lainnya. Bahwa, mereka muncul dari laut purba ratusan juta tahun yang lalu dan mulai beradaptasi dengan kehidupan di darat dengan sedikit sekali air asin.

Ini kemungkinan besar membentuk adaptasi biologis untuk air minum yang tidak asin.

“Sebagian besar nenek moyang kita tidak terkena air asin, baik itu hewan pada umumnya, primata, atau insektivora,” kata DeSalle. “Jadi seleksi alam mengasah pengolahan air yang tidak asin, dan fisiologi kita menjadi sangat baik sehingga mengganggunya dengan air asin menjadi sangat berbahaya dan merusak.”

Desalinasi

Dikutip dari situs lembaga survei geologi AS (USGS), ada cara memurnikan air laut agar bisa diminum. Prosesnya dilakukan lewat desalinasi memakai tabung portabel ‘solar still’.

Sederhananya, mengubah air laut menjadi air tawar dengan menghilangkan garam terlarut dalam air laut. Air laut dimasukkan ke dalam cekungan tanah atau wadah yang tertutup rapat lembaran plastik.

Pastikan semuanya tersinari oleh Matahari. Secara perlahan, udara lembab mengembunkan tetesan air di bagian bawah lembaran plastik, dan karena tegangan permukaan, tetesan air menempel pada lembaran dan menetes ke bawah. Air ini lah yang bisa dikonsumsi.

“Mungkin tampaknya semudah merebus air laut dalam panci, menangkap uap, dan mengembunkannya kembali menjadi air (destilasi).”

Desalinasi bukan ilmu modern. Banyak peradaban kuno menggunakan proses ini di kapal mereka untuk mengubah air laut menjadi air minum. Saat ini, pabrik desalinasi digunakan untuk mengubah air laut menjadi air minum di kapal dan di banyak daerah kering di dunia.

Cara lainnya adalah dengan prosedur “reverse osmosis”. Air, yang mengandung molekul garam terlarut, dipaksa melewati filter berupa membran semipermiabel. Molekul garam yang lebih besar daripada lubang filternya otomatis tersaring.

Reverse osmosis adalah cara yang efektif untuk menghilangkan garam air garam, tetapi lebih mahal daripada metode lain.

Sumber : CNN [dot] COM