Sejauh ini, konsep metaverse yang digaungkan Mark Zuckerberg seakan masing mengawang-awang. Belum lagi perangkat virtual reality untuk mengaksesnya masih mahal dan gambot alias tidak menyenangkan dipakai lama-lama.

Rebrand Facebook ke Meta, khususnya untuk mengembangkan teknologi Metaverse, memerlukan investasi yang begitu besar. Tahun lalu saja, dikutip detikINET dari Deseret News, biaya yang digelontorkan untuk misi itu mencapai USD 10 miliar.

Akan tetapi sejauh ini, visi Zuckerberg terhadap metaverse, jagat virtual sebagai masa depan internet, masih jauh dari harapan. Salah satu kritikan misalnya penampilan avatar yang belum realistis, tidak ada kakinya.

Terbaru, Zuckerberg mengumumkan bahwa avatar di Horizon World akan ada kakinya. Statusnya adalah coming soon alias segera datang. Zuckerberg menyatakan membuat kaki avatar tak semudah kelihatannya.

“Aku tahu kalian sudah menunggu hal ini. Setiap orang sudah menunggunya. Tapi serius, kaki itu sulit (dibuat), itulah mengapa (avatar di) sistem virtual reality yang lain juga tak ada kakinya,” cetus Zuck

Tak hanya itu hambatannya, bahkan karyawan Meta sepertinya masih belum memahami arah baru perusahaan dan ambisi Zuckerberg mewujudkan metaverse.

New York Times membagikan beberapa informasi internal terkait kemajuan bisnis metaverse Meta yang mendapat sambutan dingin dari karyawan. Sebut saja John Carmack, mantan CTO Oculus, perusahaan yang diakuisisi Facebook pada tahun 2014.

Dalam wawancara podcast beberapa bulan yang lalu, Carmack mengaku ‘sakit perut’ melihat Meta menghabiskan banyak uang untuk bisnis metaverse-nya. Tahun lalu, divisi AR dan VR di Meta mengalami kerugian hingga USD 10 miliar.

Tidak sampai di situ, dari survei yang dilakukan oleh Blind yang melibatkan 1.000 karyawan Meta menemukan hanya 58% responden yang mengaku memahami ambisi metaverse Zuckerberg. Jadi masih banyak PR besar bagi Zuck di metaverse.