Setiap 12 November diperingati sebagai Hari Pneumonia Sedunia (World Pneumonia Day). Saat ini, diperlukan perhatian lebih terhadap pneumonia pada anak.
Amiruddin Laompo, dokter spesialis anak-konsultan respirologi RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo, menuturkan bahwa kesadaran akan pneumonia anak perlu ditingkatkan.
“Pneumonia masih jadi masalah kesehatan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia karena angka kematian masih cukup tinggi,” kata Amiruddin dalam sesi Instagram Live bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (10/11).
Dia menjelaskan, pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang organ paru-paru. Penyebabnya bisa beragam mulai dari virus, bakteri, juga zat kimia.
Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil atau alveoli yang terisi udara ketika bernapas. Namun, saat orang menderita pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan sehingga asupan oksigen terbatas dan nyeri saat bernapas.
Seperti dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia membunuh sebanyak 740.180 anak di bawah 5 tahun pada 2019. Afrika selatan dan Afrika sub-Sahara disebut menyumbang kematian terbanyak.
Gampang menular
Pneumonia disebabkan oleh beberapa agen infeksius termasuk virus, bakteri, dan jamur. WHO mencatat ada beberapa agen infeksius yang umum mengakibatkan pneumonia, antara lain:
– Streptococcus pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia yang umum pada anak,
– Haemophilus influenzae type b (Hib), penyebab pneumonia terbanyak kedua,
– Respiratory syncytial virus, virus yang umum mengakibatkan pneumonia,
– Pneumocystis jiroveci, jika bayi terinfeksi HIV maka bakteri ini bertanggung jawab akan seperempat kematian akibat pneumonia pada bayi dengan HIV.
Transmisi pneumonia terjadi dari manusia ke manusia via udara. Amiruddin mengatakan, virus atau bakteri akan terbawa pada percikan batuk, bersin atau mulut penderita ketika berbicara.
Menurut dia, penyakit ini bisa dicegah dengan beberapa cara, termasuk perbaikan gizi demi dan imunisasi.
“Di rumah sakit, sebenarnya penyakit pneumonia ini secara umum bisa diobati dengan mudah asal ditangani dengan cepat dan tepat,” imbuhnya.
Gejala pneumonia pada anak
Amiruddin mengatakan, gejala pneumonia mudah dikenali. Jika anak mengalami beberapa gejala berikut, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Berikut gejalanya:
– napas cepat,
– ada tarikan dinding dada cukup dalam saat bernapas,
– batuk tak kunjung sembuh.
Semakin cepat ditangani dan tepat, pneumonia bisa disembuhkan.
“Selain sangat mudah menular, pneumonia menyerang organ vital anak, yakni paru. Pertukaran oksigen terganggu, juga metabolisme tubuh anak terganggu, tiba-tiba jadi berat dan meninggal,” katanya.
Sumber : CNN [dot] COM