Sebuah printer raksasa dengan berat lebih dari 12 ton menciptakan rumah dua lantai hasil cetak 3D pertama di Amerika Serikat. 

Di jalan pinggiran kota di Houston, Texas, sebuah rumah baru bertingkat mulai terbentuk. Rumah ini bukan bangunan biasa.

Lapisan beton dicor oleh printer 3D yang sangat besar, dengan berat lebih dari 12 ton. Printer itu menciptakan rumah dua lantai hasil cetak 3D pertama di Amerika Serikat.

Pembangunan rumah seluas 4.000 kaki persegi atau sekitar 372 meter persegi itu membutuhkan total 330 jam pencetakan. Seperti disampaikan oleh arsitek Leslie Lok, salah seorang pendiri studio desain HANNAH.

“Dalam mendesain rumah ini, kami tidak hanya memikirkan denah umum dan penggunaan ruangan, tetapi kami juga merancang jalur pencetakan yang sebenarnya, seperti bagaimana printer akan mencetak, mulai dari mana, dan berhenti di mana,” tukasnya.

Proyek ini merupakan kolaborasi dua tahun oleh HANNAH, PERI 3D Construction dan CIVE, sebuah perusahaan teknik konstruksi.

Leslie Lok mengatakan, karena printer melakukan semua pekerjaan berat, maka hanya sedikit pekerja yang dibutuhkan di lokasi konstruksi.

“Ini adalah proses konstruksi yang jauh lebih cepat dan juga hanya membutuhkan empat hingga lima orang kru di lokasi untuk mencetak seluruh rumah, jadi Anda melihat bahwa di lokasi saat ini hanya ada lima orang. Salah satu manfaatnya adalah printer ini melakukan pekerjaan berat yang menggantikan tenaga manusia,” imbuh Lok.

Rumah dengan tiga kamar tidur itu akan menampilkan desain hibrida dari rangka kayu dan beton. Beton dapat menahan angin topan, badai besar, dan cuaca buruk lainnya yang semakin parah dan sering terjadi di Texas akibat perubahan iklim.

Roberto Montemayor adalah manajer proyek PERI 3D Construction.

“Pada dasarnya printer ini bekerja sangat mirip dengan printer 3D desktop kecil untuk cetakan plastic, namun ada dua perbedaan utama. Yang pertama adalah ukurannya, tentu saja printer ini dapat dibuat lebih besar dan diperkecil untuk mencetak panil-panil sesuai ukuran proyek yang Anda butuhkan. Dan kedua, adalah bahannya. Kami mencetak dengan bahan beton, bahan yang sama sekali berbeda dari plastik,” ujarnya.

Rumah itu diharapkan selesai pada paruh kedua tahun 2023. Para kontraktor bangunan berharap teknik inovatif suatu hari kelak dapat membantu membangun rumah multi-keluarga dengan lebih cepat dan murah.

Kembali Roberto Montemayor mengatakan, “Logika desain dan tata letak serta sistem struktur bangunan ini dapat dengan mudah disesuaikan skalanya dan dapat diterapkan untuk perumahan multi-keluarga. Dan, kami melihat bahwa ini bisa mengarah pada sasaran di mana kita dapat memanfaatkan pencetakan 3D dalam hal itu.”