Konstelasi satelit Starlink buatan SpaceX, perusahaan yang dinakodhai Elon Musk, telah memancarkan internet ke berbagai negara termasuk Indonesia. Akan tetapi kadang terjadi kecelakaan, yang terbaru salah satu satelit Starlink terpantau jatuh dari langit ke Bumi dan terbakar.

Perangkat yang jatuh tersebut merupakan salah satu Starlink versi mini yang disebut V2Mini milik SpaceX, merupakan model terbaru dan memang sudah disebut-sebut mengalami masalah oleh Musk.

Jonathan McDowell, astronom di Harvard-Smithsonian, mengatakan beberapa satelit tersebut diluncurkan ke orbit bulan lalu. “21 satelit itu diluncurkan 27 Februari dan sejumlah besar bermasalah, tetapi hanya satu yang telah dijatuhkan dan sisanya ditahan di orbit sementara SpaceX memutuskan apakah dapat diperbaiki atau tidak,” katanya.

Seperti dikutip detikINET dari Gizmodo, satelit Starlink yang jatuh itu adalah 30062 yang memasuki kembali atmosfer Bumi pada hari Senin kemarin di lepas pantai California. Menurut Jonathan yang selama ini mengamati Starlink, satelit itu kemungkinan besar terbakar saat jatuh.

Three of the Starlink V2Mini sats (30058, 30042, 30051) have resumed orbit raising, while Starliink 30062 reentered at 0850 UTC Apr 3 off the coast of California pic.twitter.com/viv6daE4Gv

— Jonathan McDowell (@planet4589) April 3, 2023

Namun perlu dicatat bahwa satelit itu dijatuhkan secara aman dan terkendali oleh SpaceX. Di sisi lain, hal ini menunjukkan generasi baru Starlink memang mengalami masalah pelik.

Bulan lalu, media Starlink Insider melaporkan bahwa kumpulan satelit yang baru diluncurkan itu malah perlahan-lahan jatuh dan bukannya naik. Menanggapi spekulasi mengenai V2 Minis, Elon Musk membenarkan bahwa mereka mengalami beberapa masalah.

Karena itu, beberapa di antaranya akan dijatuhkan sementara yang lain masih akan diuji. Adapun V2 Mini yang jatuh itu mungkin saja akan disusul yang lain jika ada lagi yang bermasalah.

SpaceX meluncurkan 21 V2 Mini tersebut dengan digendrong roket Falcon 9 pada 27 Februari. Perusahaan menyebutnya V2 Mini karena unit tersebut adalah versi mini dari Starlink generasi berikutnya.

V2 Mini dimaksudkan untuk membantu SpaceX meningkatkan kapasitas megakonstelasi internetnya, sebagai antisipasi untuk meningkatnya permintaan layanan internet sampai mereka dapat meluncurkan satelit generasi berikutnya yang berukuran penuh.