Tanda Kiamat Bumi Tampak dari Antartika, Ilmuwan Ketakutan

0
265

Perubahan iklim sudah terasa hingga di Antartika, benua ujung di Kutub Selatan Bumi yang diselimuti es karena suhu dingin ekstrem. Salah satu bongkahan es (glacier) di sisi barat Antartika sudah meleleh signifikan, bahkan ilmuwan menyebutnya ‘Glacier Kiamat’.

Es laut di wilayah Antartika pun sudah menyusut ke titik terendah dalam sejarah, menurut laporan Time, dikutip Rabu (9/8/2023).

Fenomena ini merupakan hasil dari kegagalan manusia menjaga lingkungan, salah satunya dengan tidak mengurangi jumlah emisi karbon. Para ilmuwan sudah lama mewanti-wanti risiko perubahan iklim yang mengancam ekosistem di Antartika.

“Antartika yang berubah drastis memiliki dampak buruk untuk planet kita,” kata profesor geosciences di University of Exeter, Martin Siegert.

Siegert dan timnya menulis riset berjudul ‘Frontiers in Environmental Science’ untuk memahami seperti apa perubahan iklim yang terjadi akibat pembakaran fosil dan pengaruhnya terhadap atmosfer, pola cuaca, es laut, es darat, hingga ekosistem biologis.

Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa perubahan iklim berdampak lebih buruk di wilayah-wilayah yang sebelumnya dinilai tak terlalu terimbas oleh pemanasan global. Misalnya saja Antartika yang selama ini menjadi wilayah terdingin di dunia.

Salah satu tim penulis studi, Anna Hogg, merupakan profesor di University of Leeds. Ia mengatakan bahwa ada hubungan yang kompleks dari pemanasan global dengan es, samudera, dan udara.

Tahun lalu, suhu di Antartika dilaporkan naik 38 derajat di atas temperatur normal. Rak es yang biasanya setinggi bangunan, kini terancam karena terus meleleh. Bahkan, laut es kini sudah sangat rendah dibandingkan 2022 lalu.

“Kami sudah memberikan peringatan soal ini selama 30 tahun terakhir,” kata ilmuwan dari University of Colorado, Ted Scambos. Ia mengatakan para ilmuwan tak lagi terkejut dengan perubahan iklim yang makin memprihatinkan.

“Saya kecewa. Saya harap kita semua bisa melakukan aksi nyata lebih cepat,” ia menuturkan.