PM Benjamin Netanyahu Akui Militer Serang Pasukan Iran, Sebelum Iran Serang Israel Dengan “Drone Maut”

0
690

Israel mengakui telah melancarkan serangan militer di dalam wilayah Suriah dengan sasaran tempat-tempat pasukan khusus Iran yang diklaim berencana melancarkan serangan terhadap Israel dengan menggunakan “drone maut”.

Kepastian itu disampaikan oleh Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri dan sekaligus sebagai menteri pertahanan Israel. Namun sejauh ini Iran belum memberikan komentar.

PM Netanyahu mengatakan, “Dalam operasi besar, kami berhasil menggagalkan serangan terhadap Israel oleh pasukan Qud Iran dan milisi-milisi Syiah,” kata Netanyahu.

Ditambahkannya operasi militer Israel beroperasi di semua sektor dalam menentang hal yang disebutnya sebagai “agresi Iran”.

“Jika seseorang bangkit untuk membunuh kami, maka bunuh dia terlebih dulu. Saya telah memberikan pengarahan kepada pasukan kami untuk selalu siap menghadapi segala skenario,” tegas Netanyahu.

Menghadang gerak Iran

Militer Israel merilis rekaman video yang menunjukkan empat orang sedang berjalan di tempat terbuka, salah satu di antara mereka membawa benda yang diidentifikasi sebagai “drone maut”.

Ditambahkannya, pesawat-pesawat nirawak beserta serdadu Iran tiba di Bandara Damaskus dari Iran beberapa pekan lalu dan langsung dibawa ke kompleks yang dikendalikan oleh pasukan Qud Iran.

Selama ini Israel jarang sekali mengakui bahwa pasukannya beroperasi di dalam wilayah Suriah, negara yang mendapat dukungan dari Iran, selain Rusia, dalam perang saudara selama bertahun-tahun terakhir.

Israel diyakini telah melancarkan ratusan serangan di wilayah Suriah sejak perang saudara pecah tahun 2011, dengan tujuan menghadang langkah Iran mendekati wilayah Israel.

Menurut juru bicara militer Israel, serangan dengan sasaran pasukan Qud Iran dilancarkan pada Sabtu (24/08) di Aqraba, di sebelah tenggara ibu kota Suriah, Damaskus.

Sejauh ini Iran belum memberikan keterangan atas klaim Israel. Sementara itu, seorang sumber militer Suriah, yang dikutip kantor berita Sana, mengatakan bahwa sistem penangkal pesawat Suriah “mendeteksi target-target musuh dari arah Golan menuju ke daerah di sekitar Damaskus”.

“Agresi itu dengan cepat ditangani dan sejauh ini mayoritas rudal Israel berhasil dihancurkan sebelum mencapai sasarannya,” ujar sumber tersebut.

Dalam perkembangan terpisah, dua pesawat nirawak mata-mata Israel jatuh di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, yang didominasi kelompok Hizbullah.

Kelompok itu mengatakan pesawat nirawak jatuh di atap kantor media Hizbullah. Pesawat kedua meledak di udara dan jatuh di dekat lokasi pertama. Israel belum memberikan keterangan terkait insiden itu.

Iran dan Hizbullah sama-sama membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara selama delapan tahun terakhir. Rusia, yang juga mendukung pemerintah Suriah, dilaporkan menutup mata atas serangan Israel di wilayah Suriah.