Dari sekian banyak masalah kulit, jerawat jadi salah satu yang paling menyebalkan. Jerawat bisa muncul akibat apa saja, termasuk stres.
Ahli dermatologi, Donna Hart mengatakan, hormon stres dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum yang menimbulkan jerawat.
Tak hanya stres, fluktuasi hormon juga turut memainkan peran. Jerawat yang datang saat haid umumnya disebabkan oleh perubahan hormon.
“Cara utama untuk membedakan pemicu jerawat, misalnya, setelah periode stres atau lebih rutin saat siklus menstruasi bulanan,” kata Hart, mengutip Byrdie.
Jerawat akibat periode haid umumnya muncul di lokasi yang sama pada waktu tertentu. Jerawat juga umumnya cenderung berbentuk kista dan terasa nyeri.
Sedangkan jerawat akibat stres cenderung muncul di lokasi yang bervariasi. Kecenderungannya, jerawat ini muncul pada area wajah yang paling berminyak, termasuk zona T atau hidung hingga dahi.
Jerawat jenis ini biasanya disertai dengan pori-pori yang membesar, berkilau, komedo putih, kulit tidak rata atau berbintik.
Cara Mengatasi Jerawat Akibat Stres
Ahli dermatologi Michele Green mengatakan, jerawat akibat stres bisa ditangani dalam beberapa langkah. Dia merekomendasikan penggunaan produk skincare berbahan asam salisilat. Berikan juga kompres pada jerawat yang berbentuk kista untuk mengurangi kemerahan dan rasa sakit.
“Jika stres karena jerawat tampaknya juga sering terjadi, coba-lah ubah rutinitas perawatan kulit Anda. Temukan produk yang bekerja dengan kulit Anda, bukan melawannya,” imbuhnya.
Selain itu, berlatih mengelola stres juga dapat jadi salah satu cara untuk mengatasi jerawat. Perbanyak pula asupan cairan, konsumsi makanan sehat, dan tidur cukup.
Sumber : CNN [dot] COM