Indonesia diketahui sudah memasuki era 5G bahkan sudah ada tiga operator seluler tanah air yang mendapatkan izin untuk menggelar jaringan tersebut. Namun sayang cakupan 5G masih terbatas di beberapa kota dalam peluncuran awal ini, lalu kapan 5G tersedia secara masif?
Direktur Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal mengatakan kemungkinan 5G akan lebih cepat untuk penetrasinya. Sebab melihat dari historis dari 2G hingga 4G yang waktu penetrasinya semakin cepat.
“Dari history yang kita tahu itu terjadi percepatan sangat tinggi. Ketika dulu 2G diperkenalkan untuk 2G mencapai 90% populasi penetrasi butuh 10-11 tahun,” kata Ronnu dalam Press Conference Peluncuran Layanan 5G Indosat Ooredoo di Jakarta.
Dia percaya 5G butuh waktu lebih cepat lagi dari para pendahulunya. Sebab teknologi yang ada memungkinkan hal itu terjadi.
Selain itu, Roni juga menyoroti ekosistem 5G yang ada di suatu daerah. “Kalau ekosistem di suatu daerah sudah ada saya yakin operator termasuk Indosat segera berinvestasi dan memberikan layanan di area itu,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Director Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha mengatakan pihaknya ingin memastikan dengan mitra dan regulasi yang tepat dari pemerintah untuk bisa melakukan dukungan dan memiliki agenda yang lebih besar lagi.
“Untuk tidak tertinggal kami butuh untuk ada di garis terdepan, namun waktu dan lokasi akan bergantung pada ekosistem,” jelasnya.
Dia menambahkan pandemi mengajarkan banyak hal dan pentingnya peran telekomunikasi saat ini. Dengan 5G, peran itu akan dibawa ke tingkatan berikutnya.
Menurutnya adaptasi jaringan 5G akan jauh lebih cepat lagi. “Adaptasi yang dilakukan 5G akan lebih cepat dengan perangkat terjangkau dan kecepatan yang jauh lebih cepat,” kata dia.
