Ini adalah bahan pertama dengan sifat konduktivitas yang dapat dinyalakan dan dimatikan dengan menggunakan polarisasi feroelektrik.
Kredit: Thor Balkhed
Profesor Martijn Kemerink dari Linköping University telah bekerja dengan rekan-rekannya di Spanyol dan Belanda untuk mengembangkan material pertama dengan sifat konduktivitas yang dapat dinyalakan dan dimatikan dengan menggunakan polarisasi feroelektrik.
Fenomena ini dapat digunakan untuk kenangan digital kecil dan fleksibel di masa depan, dan untuk jenis sel surya yang benar-benar baru.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science Advances, kelompok penelitian menunjukkan fenomena yang terjadi dalam tiga molekul yang dibangun secara khusus, dan mengusulkan sebuah model untuk cara kerjanya.
“Awalnya saya punya ide bertahun-tahun yang lalu, dan kemudian saya kebetulan bertemu dengan Profesor David González-Rodríguez, dari Universidad Autónoma de Madrid, yang telah membangun sebuah molekul dari jenis yang kami cari,” kata Martijn Kemerink.
Molekul organik yang telah dibangun para periset membuat listrik dan mengandung dipol. Dipol memiliki satu ujung dengan muatan positif dan satu dengan muatan negatif, dan mengubah orientasinya (switch) tergantung pada voltase yang diterapkan padanya. Dalam film tipis molekul yang baru dikembangkan, semua dipol dapat disebabkan untuk beralih pada waktu yang tepat, yang berarti film tersebut mengubah polarisasinya. Properti ini dikenal sebagai ferroelectricity. Dalam hal ini, juga menyebabkan perubahan konduktivitas, dari rendah ke tinggi atau sebaliknya. Bila medan listrik dengan polaritas berlawanan diterapkan, dipol lagi beralih arah. Perubahan polarisasi, seperti halnya kemampuan melakukan arus.
Molekul yang dirancang sesuai dengan model yang dikembangkan oleh para peneliti LiU cenderung secara spontan menempatkan dirinya di atas satu sama lain untuk membentuk tumpukan atau kawat supramolekul, dengan diameter hanya beberapa nanometer. Kabel ini kemudian dapat ditempatkan ke dalam matriks di mana setiap sambungan merupakan satu bit informasi. Ini akan memungkinkan di masa depan untuk membangun kenangan digital yang sangat kecil dengan kepadatan informasi yang sangat tinggi. Namun, sintesis molekul baru masih terlalu rumit untuk penggunaan praktis.
Linköping University. "New material for digital memories of the future: Ferroelectric self-assembled molecular materials." ScienceDaily. www.sciencedaily.com/releases/2017/10/171018133219.htm (accessed October 21, 2017).