Aksi peretasan melalui aplikasi WhatsApp sempat beberapa kali terjadi, ditambah sasarannya adalah publik figur.
Pada bulan Agustus lalu, WhatsApp APAC Communications Director, Sravanthi Dev dalam diskusi virtual mengatakan peretasan yang dilakukan Pegasus beberapa waktu lalu akibat adanya celah keamanan dari sistem WhatsApp.
“Perlindungan WhatsApp saat ini sangat mutakhir. Dan saat itu bisa kejadian terdapat serangan dari alat sadap tersebut adalah karena adanya celah keamanan dari sistem WhatsApp,” ujar Sravanthi Dev dalam diskusi virtual, Kamis (27/8).
Sravanthi mengklaim pihaknya telah menutup celah keamanan setelah berhasil ditembus Pegasus. Akan tetapi, dia enggan membeberkan celah keamanan apa yang membuat sejumlah ponsel diretas Pegasus.
Oleh karena itu, akun Instagram Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) @yayasanlbhindonesia membagikan unggahan bagaimana mengamankan akun WhatsApp sederhana hari ini Kamis (7/10).
Berikut langkah-langkah sederhana yang dihimpun oleh YLBHI:
1. Buka akun WhatsApp Anda dan klik tiga titik yang ada di pojok kanan atas lalu pilih Pengaturan (Settings).
2. Kemudian pilih opsi Akun (Account).
3. Di dalam opsi Akun, aktifkan Two Step Verification dengan enam digit PIN lalu klik Enable.
4. Lalu cantumkan email yang aktif jika Anda lupa dengan PIN Anda sendiri.
Sama halnya dengan akun Instagram YLBHI, The Verge menekankan kepada Anda untuk tidak memberitahu enam digit PIN ke sanak keluarga atau teman.
Kasus peretasan akun WhatsApp baru-baru ini dialami oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada Jumat (2/10).
Mu’ti melalui admin akun twiternya, @Abe_Mukti. menyampaikan informasi itu.
“Mohon apabila bapak/ibu/sdr dan rekan semua mendapat pesan pribadi dari WA Bapak Abdul Mu’ti untuk sementara jangan ditanggapi karena nomor (khusus) WA sedang dihack,” tulisnya.