Samsung diduga memoles kamera ponselnya untuk menghasilkan detil gambar yang diinginkan lewat kecerdasan buatan (AI), bukan yang sebenarnya, dalam kasus foto Bulan.

Hal itu terungkap berkat penelusuran seorang pengguna Reddit u/ibreakphotos, Jumat (10/3).

Selama bertahun-tahun, ponsel Samsung dengan spek “Space Zoom” diklaim bisa mengambil foto Bulan yang sangat mendetail. Unggahan di Reddit baru-baru ini menunjukkan banyaknya pemrosesan komputasi.

Hasil foto Bulan pakai Samsung S23 Galaxy, dengan objek asli foto blur. (reddit u/ibreakphotos)

Itu membuat warganet berdebat soal keaslian foto Samsung selama ini.

Pengguna Reddit u/ibreakphotos, dalam sebuah unggahan, mulanya sengaja membuat foto Bulan yang buram, tanpa detil sama sekali. Ia lantas menampilkannya di layar komputer, lalu memotret gambar itu menggunakan Samsung S23 Ultra. Hasilnya, “foto” Bulan yang tajam dan jelas.

Ponsel Samsung Galaxy S23 Ultra itu disebut menambahkan detail yang sebelumnya tidak ada. Tidak ada peningkatan piksel yang buram, tanpa pengambilan data yang sebelumnya hilang. Hanya ada Bulan baru, yang palsu.

Gambar yang dipermasalahkan itu menunjukkan Bulan yang kabur di samping versi yang jauh lebih tajam dan lebih jelas. Yang terakhir adalah citra yang lebih baik. Namun, ada satu masalah besar dengannya; itu tidak nyata.

Dikutip dari The Verge, citra itu diduga sebagai gambar yang dihasilkan oleh ponsel Samsung berdasarkan foto jelek Bulan, yang kemudian dijalankan melalui beberapa pemrosesan canggih untuk memalsukan beberapa detail.

Samsung sendiri tidak asing dengan pembelajaran mesin (machine learning). Perusahaan asal Korsel itu telah menghabiskan beberapa tahun terakhir bermain-main dengan zoom tinggi yang ditingkatkan oleh AI melalui Space Zoom.

Dalam sebagian besar situasi, Space Zoom menggabungkan data dari lensa telefoto optik dengan beberapa bingkai yang diambil secara berurutan.

Itu bersandar pada pembelajaran mesin untuk menghasilkan gambar yang jauh lebih tajam dari subjek yang jauh daripada yang biasanya Anda dapatkan dengan kamera smartphone.

Pada 2021, Input Mag juga sempat menerbitkan fitur panjang tentang “foto bulan detail palsu” yang diambil oleh Galaxy S21 Ultra.

Samsung saat itu berdalih bahwa “tidak ada overlay gambar atau efek tekstur yang diterapkan saat mengambil foto”. Namun, perusahaan menggunakan AI untuk mendeteksi keberadaan Bulan dan “kemudian menawarkan fungsi peningkatan detail dengan mengurangi kekaburan dan kebisingan.”

Dalam sebuah unggahan blog berbahasa Korea, Samsung menjelaskan bahwa kasus Bulan itu menggunakan “fungsi mesin peningkatan detail” untuk “menghilangkan kebisingan secara efektif dan memaksimalkan detail bulan untuk melengkapi gambar bulan yang cerah dan jelas”.

Secara sederhana, dikutip dari The Verge, pernyataan itu mengisyaratkan bahwa Samsung menangkap detail buram di foto asli dan kemudian meningkatkannya menggunakan AI.

Dalam pernyataannya kepada TechRadar, Samsung mengakui AI meningkatkan detail gambar namun itu bisa dinonaktifkan pengguna.

“Saat pengguna mengambil foto Bulan, teknologi pengoptimalan pemandangan berbasis AI mengenali Bulan sebagai objek utama dan mengambil beberapa bidikan untuk komposisi multi-bingkai, setelah itu AI meningkatkan detail kualitas dan warna gambar. Itu tidak menerapkan overlay gambar apa pun ke foto.”

“Pengguna dapat menonaktifkan Scene Optimizer berbasis AI, yang akan menonaktifkan peningkatan detail otomatis pada setiap foto yang diambil.”

Namun, penonaktifan ini disebut tak mungkin menghasilkan gambar yang sama dengan saat Scene Optimization diaktifkan.