Facebook dan Google Mengumumkan Rencana Kabel Bawah Laut Bergabung Dengan Asia dan Amerika Utara

0
506

Setelah membatalkan rencana kabel bawah laut yang menghubungkan Amerika Serikat dengan Hong Kong karena tekanan pemerintah AS, Facebook dan Google kini mengatakan mereka akan menjalankan kabel serupa ke Singapura dan Indonesia.

“Dinamakan Echo dan Bifrost, itu akan menjadi dua kabel pertama yang melewati rute baru yang beragam melintasi Laut Jawa, dan mereka akan meningkatkan kapasitas bawah laut secara keseluruhan di trans-Pasifik sekitar 70%,” wakil presiden investasi jaringan Facebook, Kevin Salvadori, kepada kantor berita Reuters.

Salvadori tidak mau berkomentar tentang biaya proyek tersebut.

Dia mengatakan kabel Echo, yang sedang dibangun bekerja sama dengan Google dan perusahaan telekomunikasi Indonesia XL, akan selesai pada 2023.

Bifrost, yang dilakukan bekerja sama dengan Telin, anak perusahaan Telkom Indonesia, dan Keppel Corporation Singapura, harus selesai pada 2024, katanya.

Kedua proyek tersebut akan membutuhkan persetujuan regulasi.

Sebagian besar orang Indonesia yang memiliki akses internet mendapatkannya melalui telepon seluler, lapor Reuters, menambahkan bahwa hanya 10% yang memiliki akses broadband. Banyak yang tidak memiliki akses sama sekali.

Facebook mengatakan rencana kabel ke Hong Kong dibatalkan karena pemerintah AS mengutip masalah keamanan nasional tentang hubungan komunikasi langsung ke Hong Kong.

Facebook dan Google terlibat dalam proyek kabel lainnya di seluruh dunia.

Facebook mengumumkan pada Mei lalu bahwa mereka akan membangun kabel bawah laut sepanjang 37.000 kilometer di sekitar Afrika.

Proyek Google, kabel bawah laut Equiano, dapat menghubungkan Eropa dan Afrika setelah selesai.