iPhone 12 & iPhone 13 Belum Bisa Menikmati Fasilitas 5G di RI, Seperti Ini Alasannya

0
418

Operator seluler Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata sudah menghadirkan pengalaman jaringan 5G di beberapa kota di Indonesia. Namun pengguna smartphone iPhone 12 dan iPhone 13 belum bisa menikmati layanan internet cepat ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkapkan saat ini tidak semua smartphone bisa menikmati jaringan 5G di Indonesia. Itu karena tidak semua smartphone dilengkapi dengan software 5G. Untuk itu perlu kerja sama dengan vendor smartphone agar bisa memenuhi kualifikasi software yang dibutuhkan.

Saat ini beberapa vendor smartphone seperti Samsung dan OPPO sudah menghadirkan software tersebut sehingga beberapa penggunanya bisa menikmati pengalaman berselancar di jaringan 5G. Adapun Apple belum bisa menghadirkan layanan ini karena terkendala spektrum.

“Apple belum buka [jaringan 5G] karena handsetnya bergerak di spektrum 2.6 GHz sementara layanan 5G yang baru tersedia di Indonesia adalah spektrum 2.1 GHz hingga 2.3 GHz,” terang Johnny seperti dikutip dari YouTube Kemenkominfo, Sabtu (1/1/2022).

Johnny menambahkan spektrum 2.1 GHz dan 2.3 GHz merupakan jaringan untuk 4G dan 5G. Ini masih menggunakan teknologi Asia. Sementara teknologi Amerika di 2.6 GHz hingga 3.5 GHz belum tersedia.

Johnny menambahkan layanan 5G di Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Tiga operator seluler yang menyediakan layanan ini masih dalam tahap experince bagi penggunanya.

Johnny juga menambahkan salah satu kendala pengembangan 5G di Indonesia masalah spektrum. Oleh sebab itu untuk tersedia spektrum yang memadai, Kominfo melakukan farming dan refarming spektrum milik Indonesia.

“Saat ini tulang punggung telekomunikasi kita masih 4G network tetapi kita memulai pengembangan 5G network. Karena keterbatasan spektrum frekuensi 5G network saat ini masih ditataran 5G experince sambil kita menyiapkan frekuensi agar deployment dan roll out bisa bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.

“Untuk kita ketahui kendala terbesar untuk 5G adalah tersedianya spektrum frekuensi yang memadai karena program farming dan refarming menjadi perhatian utama Kominfo dan refarming bukan pekerjaan yang mudah karena harus memindahkan pengguna spektrum itu ke frekuensi yang lain.”