Kepopuleran Metaverse juga mendorong penggunaan headset Virtual Reality untuk bisa terhubung ke dunia tersebut. Tren ini juga membuat klaim asuransi melonjak tajam.
Dengan permainan yang menggunakan headset VR itu banyak orang yang tak sengaja menabrak atau merusak barang-barang yang ada di sekitarnya.
Perusahaan asuransi, Aviva mengatakan tren menabrak furnitur di dunia nyata saat di Metaverse memicu kenaikan 31% pada klaim konten rumah dengan headset VR tahun lalu. Angka itu juga melonjak secara keseluruhan sebanyak 68% sejak 2016 lalu.
“Seiring game dan gadget baru yang menjadi populer, kami sering melihat permainan ini lewat klaim yang dibuat konsumen kami,” kata direktur klaim properti Aviva di Inggris, Kelly Whittington dikutip dari The Guardian, Jumat (18/2/2022).
Tren serupa sebenarnya juga pernah dilihat perusahaan itu. Yakni melibatkan konsol dengan handset, game kebugaran atau mainan fidget spinner.
Tahun lalu, rata-rata klaim VR di perusahaan itu karena kerusakan yang tidak sengaja sekitar 650 poundsterling (Rp 12,6 juta). Beberapa diantaranya seperti headset VR yang rusak, remot TV yang meluncur saat zombie melompat keluar dari TV, layar TV retas, atau anak yang menghancurkan patung saat permainan meminta gerakan swipe.
Seluruh klaim tersebut diterima dan diselesaikan, ujar juru bicara Aviva. Sementara itu, Whittington mengatakan masyarakat perlu memperhatikan lingkungan dan memeriksa asuransi rumah agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dia juga mendorong masyarakat bisa menambahkan perlindungan kerusakan yang disengaja, untuk rencana asuransi rumah.
“Perangkat dapat menjadi sumber kesenangan yang luar biasa, namun kami mendorong orang untuk memperhatikan mereka dan memeriksa asuransi rumah memastikan sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelasnya.
Aviva menjelaskan banyak masyarakat Inggris menerima VR sebagai hadiah Natal dan klaim tahun ini sudah mulai berdatangan. Perusahaan juga berharap lebih dari hal itu.