Ternyata ada yang bisa menyelamatkan bisnis Samsung yang anjlok hingga 95 persen. Yakni Samsung SDI atau bisnis manufaktur baterai dan material elektronik milik raksasa teknologi asal Korea Selatan itu.
Laporan keuangan Q2-2023 Samsung SDI begitu menggembirakan. Pendapatannya mencapai 5,84 triliun won yang bertumbuh 23,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk labanya naik 4,8% atau menjadi 450,2 miliar won.
Catatan baik ini juga telah terjadi selama empat kuartal berturut-turut. Di mana Samsung SDI membukukan pendapatan mencapai lebih dari 5 triliun won dan margin operasi perusahaan 7,7%.
“Terlepas dari ekonomi yang melambat terus terjadi, upaya kami menghasilkan hasil yang luar biasa dan membukukan rekor pendapatan kuartal kedua tertinggi dan melampaui 5 triliun won selama empat kuartal berturut-turut,” jelas Presiden dan CEO Samsung SDI, Yoon Ho Choi, dikutip dari Sam Mobile, Senin (7/8/2023).
Bisnis penyimpanan energi Samsung disebut menyumbang 5,27 triliun won dari seluruh pendapatan perusahaan atau naik 29,4%. Laba operasionalnya tercatat 388,1 miliar won atau melesat 58,5%.
Bisnis baterai EV dan ESS (Sistem Penyimpanan Energi) juga mengalami penjualan yang kuat. Ini didorong adanya lonjakan permintaan pada EV premium dengan baterai P5 dari Samsung.
Selain itu, bisnis baterai kecilnya juga terus mengalami hasil yang positif dengan dorongan dari peningkatan penjualan baterai silinder bertenaga tinggi. Sedangkan dampak pasar laptop yang melemah juga berdampak pada penurunan penjualan baterai kantong.
Samsung juga mengatakan pendapatan bisnis material elektroniknya mencapai 570,5 miliar won atau naik 14,7% dari tahun lalu. Labanya menurun 66% atau menjadi 62,1 miliar won selama kuartal II lalu.
Pasar PC dan smartphone juga diperkirakan akan berangsur pulih pada kuartal 4-2023 mendatang.