Liga 1 dan IBL Masih Terkendala Izin Polisi

0
604

Sedikitnya dua kompetisi olahraga yang sedianya bakal dimulai awal 2021, yakni Liga 1 2020 dan Indonesia Basketball League (IBL) 2021 sampai hari ini belum jelas karena terkendala izin kepolisian.

Lanjutan Liga 1 2020 yang sempat berhenti pada 2020 karena pandemi Covid-19 rencananya akan bergulir pada awal Februari, IBL diagendakan mulai 15 Januari.

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah masih enggan banyak bicara soal rencana musim baru kompetisi basket Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Sebelumnya IBL berencana menggelar kompetisi selama tiga bulan mulai 15 Januari dan selesai pada 22 Maret.

Dalam pelaksanaannya, IBL pernah menyebut bakal menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tak hanya itu, IBL juga bakal menerapkan sistem bubble atau digelar di satu lokasi dengan pembatasan jumlah orang yang terlibat, termasuk tanpa penonton.

“Doakan lancar ya,” kata Junas melalui pesan singkat.

Saat dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Rusdi Hartanto mengatakan pihaknya masih mengkaji terkait izin keramaian untuk bergulirnya IBL pada tahun ini.

“Masih dalam kajian Baintelkam Polri [Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian],” ucap Rusdi melalui pesan singkat.

Sedangkan lanjutan kompetisi sepak bola Indonesia direncanakan bergulir mulai 1 Februari mendatang. Sayang, sampai saat ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator belum juga mendapatkan kejelasan tentang izin keramaian dari pihak kepolisian.

“Ya paling masih diusahakan, tidak ada yang baru. Jadi saya juga kurang senang tidak ada update signifikan. Kami masih menunggu [persetujuan] pekan ini dari pimpinan tertinggi Polri,” ucap Hadian kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/1) sore.

Sementara itu, Rusdi menyebut belum ada perkembangan tentang izin kembali digelarnya lanjutan Liga 1 2020 pada Februari 2021 mendatang.

“Belum ada perkembangan tentang izin tersebut,” jawab Rusdi.

Pebasket Stapac Jakarta Kendal Yancy (tengah) dikawal  pebasket Satria Muda Pertamina Vamiga Michel (kiri) saat melakukan lay up pada pertandingan pertama Final IBL Pertamax 2018-2019 di Britama Arena, Jakarta, Kamis (21/3/2019). Pertandingan tersebut dimenangkan Stapac Jakarta dengan skor 79-68. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.

Adapun Menpora Zainudin Amali menegaskan urusan kompetisi berada di ranah federasi dan pengelola kompetisi tersebut. Dalam hal ini, pemerintah tetap memberikan dukungan penyelenggaraan dengan penerapan protokol yang ketat.

Meski begitu, Kemenpora tidak bisa masuk terkait pemberian izin keramaian. Apalagi, situasi pandemi Covid-19 saat ini masih cukup tinggi dan sejumlah pertimbangan lain dari pihak kepolisian.

“Keputusan izin ada di Polri yang punya kewenangan. Kami tidak bisa intervensi atau memaksa karena ada pertimbangan,” ucap Menpora Zainudin dalam konferensi pers virtual.

Kemenpora sebenarnya juga telah merekomendasikan cabang olahraga yang sudah siap menggelar kompetisi. Namun lagi-lagi, dasar pemberian atau penolakan izin di pihak kepolisian.

“Kami percaya saja ke pihak kepolisian pasti punya pertimbangan yang sangat matang dan punya dasar sebelum memutuskan. Karena kami tidak bisa tanya kenapa, sebab nanti terjadi perdebatan.”

“Kami berusaha untuk tetap memberikan dorongan dan dukungan. Kami meyakini Polri sebagai yang punya kewenangan ada pertimbangan yang dijadikan alasan kenapa sebuah kegiatan belum dan sudah diberikan izin,” jelas Zainudin yang merupakan Politikus Partai Golkar tersebut.

Menpora mengaku dapat informasi bahwa PSSI bakal menggelar rapat Exco membahas nasib kompetisi. Kemenpora bakal menunggu laporan hasil keputusan dari rapat tersebut.

Proliga Terkendala Sponsor

Sementara itu, Proliga yang dijadwalkan pada 31 Januari 2021 juga belum jelas. Salah satu faktornya karena terkendala sponsor.

Wakil Direktur Proliga, Regi Nelwan mengatakan pihaknya sejak awal sebenarnya berencana menggelar kompetisi voli nasional pada 31 Januari sampai 28 Februari 2021 atau selama satu bulan antara Februari ke Maret. Namun, melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini membuat situasi jadi serba tidak pasti.

Situasi saat ini membuat sponsor yang menjadi tumpuan utama Proliga ikut tidak pasti. Dua situasi itu yang akhirnya membuat rencana Proliga bergulir digeser ke Juni-Juli mendatang.

“Kalau sponsor belum fix dan kondisi pandemi juga belum mereda, kami tidak mau ambil risiko. Soal izin kepolisian, kami belum sampai ke sana. Kami baru merencanakan, tapi situasi dan sponsor kan belum memungkinkan. Kalau situasi aman, sponsor aman, tim jadwal aman baru kami urus perizinan,” jelas Regi, Selasa (5/1).

Sumber : CNN [dot] COM