Keterjangkauan biaya untuk mendapatkan akses internet di seluruh wilayah Indonesia menjadi tantangan untuk mengatasi persoalan rendahnya konektivitas di beberapa provinsi. Menurut General Manager Enciety Business Consult Don Rozano, kehadiran internet akan membuka kesempatan belajar dan menumbuhkan kreativitas pada talenta muda.
“Di tengah kondisi seperti saat ini, masyarakat membutuhkan pelbagai terobosan. Tidak mungkin lagi hidup as usual. Apalagi menilik data dari BPS bahwa pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07% atau mengalami kenaikan sebesar 1,84% dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,23%,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (18/11/2021).
BPS juga mencatat, sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja atau 14,28% terdampak COVID-19 dan ada 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran. Adapun sekitar 0,76 juta penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja dan 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja, serta 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.
“Di saat internet sudah menjadi kebutuhan, namun daya beli tidak cukup kuat untuk mendapatkan layanan internet tersebut, maka akan menjadi sebuah tantangan tersendiri baik bagi pemerintah maupun seluruh provider internet,” jelas Rozano.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang. Dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin meningkat 1,13 juta orang. Adapun jika dibandingkan dengan September 2019, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 2,76 juta orang. Persentase penduduk miskin pada September 2020 tercatat sebesar 10,19% atau meningkat 0,41% terhadap Maret 2020 dan meningkat 0,97% poin terhadap September 2019.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2020-September 2020, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 876,5 ribu orang, sedangkan di pedesaan naik sebesar 249,1 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 7,38% menjadi 7,88%. Sementara itu, di perdesaan naik dari 12,82% menjadi 13,20%.
“Di saat internet sudah menjadi kebutuhan, namun daya beli tidak cukup kuat untuk mendapatkan layanan internet tersebut, maka akan menjadi sebuah tantangan tersendiri baik bagi pemerintah maupun seluruh provider internet,” jelas Rozano.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang. Dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin meningkat 1,13 juta orang. Adapun jika dibandingkan dengan September 2019, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 2,76 juta orang. Persentase penduduk miskin pada September 2020 tercatat sebesar 10,19% atau meningkat 0,41% terhadap Maret 2020 dan meningkat 0,97% poin terhadap September 2019.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2020-September 2020, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 876,5 ribu orang, sedangkan di pedesaan naik sebesar 249,1 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 7,38% menjadi 7,88%. Sementara itu, di perdesaan naik dari 12,82% menjadi 13,20%.