Pengguna disarankan untuk menghapus akun dalam aplikasi sebelum menghapus aplikasi dari ponsel. Hal ini dilakukan untuk menghapus jejak dan mengamankan privasi digital yang ditinggalkan di ruang maya.
Dilansir dari Gizmodo, aplikasi-aplikasi yang mengharuskan pengguna membuat akun, banyak yang masih bisa mengakses informasi-informasi pengguna di akun tersebut.
Misalnya saja nama, tanggal lahir, alamat, hingga akun-akun media sosial atau email yang terhubung dengan akun aplikasi tersebut.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menghapus akun termasuk menghapus data-data pengguna yang tercatat dalam akun tersebut. Berikut tips-tips untuk menghapus data di akun pengguna dan menjaga privasi di ruang digital:
1. Hapus Data Dalam Aplikasi
Dilansir dari Life Hacker, beberapa aplikasi menyimpan data pribadi bahkan setelah Anda menghapus akun Anda. Terutama apabila akun aplikasi tersebut disambungkan dengan akun media sosial lain, misalnya Google, Facebook, atau Twitter.
Banyak pengguna yang memilih ‘Log in with Facebook’ untuk memudahkan pembuatan akun di aplikasi. Dengan ‘Log in with Facebook’, pengguna tak perlu lagi repot-repot menuliskan informasi-informasi dasar seperti email, nama dan tanggal lahir.
Lantas cara menghapus data di akun adalah Anda harus cara pilihan berlabel privasi, keamanan dan, akun. Kemudian Anda cari pilihan untuk menghapus data dalam akun.
Jika perlu, Anda juga harus cabut akses aplikasi ke akun-akun media sosial yang tertaut. Beberapa aplikasi bahkan ketahuan mengakses Gmail atau Facebook likes bahkan setelah pengguna menghapus akun atau menghapus aplikasi.
Sebagai informasi, Facebook memerlukan waktu 90 hari untuk menghapus data akun milik pengguna yang memutuskan untuk menghapus akun milik pengguna.
2. Hapus Akun Sebelum Hapus Aplikasi
Setelah Anda menghapus data dan yakin bahwa aplikasi tak akan akses ke akun lain, Anda bisa hapus akun aplikasi.
Cara penghapusan akun dalam setiap aplikasi memang berbeda. Saran untuk Anda, cari di bagian pengaturan ‘akun’ atau ‘privacy’ terlebih dahulu.
Anda cari pilihan menghapus akun secara perlahan-lahan. Sebab beberapa aplikasi sengaja ‘menyembunyikan’ pilihan untuk menghapus akun.
3. Baca Kebijakan Privasi Aplikasi
Anda disarankan untuk membaca kebijakan privasi aplikasi untuk mengetahui perihal kebijakan perusahaan dalam mengelola data Anda.
Anda bisa mengetahui data apa saja yang dikumpulkan aplikasi, berapa lama data disimpan setelah Anda menghapus aplikasi, hingga data-data yang dikirim ke pihak lain.
Kesadaran pengguna terhadap kebijakan privasi perusahaan bisa menghindari aplikasi-aplikasi mencurigakan di dalam ponsel. Selain itu, Anda juga bisa memiliki kendali atas data-data yang Anda miliki.
4. Periksa Pengaturan Privasi Jejaring Sosial
Sementara itu, untuk menjaga privasi online, Kaspersky menyarankan agar selalu memeriksa pengaturan privasi Anda. Hal ini dilakukan agar Anda bisa mengendalikan pembagian informasi yang ingin anda bagikan dengan orang asing dan teman.
Pasalnya, Kaspersky mengatakan secara pengaturan bawaan (default), banyak data yang bisa dilihat oleh semua orang yang berselancar di internet.
5. Jangan Menggunakan Penyimpanan Umum Untuk Informasi Pribadi
Kaspersky menyarankan agar jangan menggunakan layanan online untuk menyimpan informasi pribadi Anda.
Jangan menggunakan layanan yang dimaksudkan untuk ‘berbagi’ sebagai penyimpanan data pribadi Anda.
Kaspersky memberi contoh, Google Documents bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan daftar kata sandi, dan Dropbox bukan tempat terbaik untuk pemindaian paspor Anda kecuali disimpan dalam arsip terenkripsi.
6. Jangan Sembarangan Bagikan Email Utama dan Nomor Ponsel
Apabila Anda sembarangan membagikan email dan nomor ponsel di ruang digital, maka kemungkinan akan ada banyak spam atau penipuan yang masuk email dan ponsel tersebut.
Apabila Anda harus membagikan informasi tersebut untuk layanan internet dan toko online, Kaspersky menyarankan agar jangan membagikannya
kepada orang-orang asing secara acak di jejaring sosial.
Anda diharapkan selalu mempertimbangkan untuk membuat alamat email terpisah dan sekali pakai hingga nomor telepon terpisah.
7. Cek Izin Aplikasi di Ponsel dan Ekstensi di Browser
Aplikasi selalu meminta izin Anda untuk mengakses kontak atau file dalam penyimpanan perangkat, menggunakan kamera, mikrofon, geolokasi, dan sebagainya.
Namun beberapa menggunakan informasi ini untuk membuat profil Anda bagi pengiklan untungnya, cukup mudah untuk mengontrol izin
mana yang dapat diberikan kepada aplikasi-aplikasi tersebut.
Hal yang sama juga berlaku untuk ekstensi browser, yang juga memiliki kecenderungan memata-matai aktivitas Anda.
8. Jaga Privasi Saat Gunakan Wifi Publik
Jaringan Wi-Fi publik biasanya tidak mengenkripsi lalu lintas. Itu berarti siapa pun di jaringan yang sama dapat mencoba mengintip aktivitas Anda. Kaspersky menyarankan agar Anda tidak mengirimkan data sensitif apapun seperti log-in, kata sandi, hingga data kartu kredit melalui Wifi publik.
Anda disarankan menggunakan VPN untuk mengenkripsi data Anda agar melindunginya dari pengintaian.